Indonesia memiliki peluang dapat mengembangkan cyber security berkelas dunia. Apalagi Indonesia memiliki generasi muda yang bertalenta. Marco Cioffi sebagai Co Founder dari PT Protergo Siber Sekuriti mengatakan, peluang ini ada karena saat ini kepercayaan perusahaan terhadap perusahaan cyber security dalam negeri cukup tinggi.
Ia mencontohkan, Protergo yang saat ini telah memiliki lebih dari 60 klien pada sektor ekonomi. "Klien kami mulai perbankan, asuransi, teknologi finansial, telekomunikasi, e commerce, dan retail," kata Marco kepada wartawan, Jumat (28/1/2022). Protergo merupakan salah satu perusahaan cyber yang didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok Pengusaha Teknologi, mencakup Otto Toto Sugiri, pendiri DCI Indonesia, dan Marco Cioffi ahli bidang cyber security dengan latar belakang pendidikan di MIT.
Protergo merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memiliki Cyber security Hub dengan total luas lahan sebesar 800 meter persegi, yang berlokasi di Graha Protergo, Jakarta Selatan. "Saat ini, Protergo telah memiliki lebih dari 100 karyawan dengan bidang keahlian cyber security dan kami akan memperkuat keamanan siber di Indonesia sehingga para pelanggan merasa aman," katanya. Kedepannya, Protergo akan berfokus untuk memperluas layanannya, khususnya untuk memberikan pelatihan pada personil cyber security di Indonesia, dan mengembangkan teknologi yang dapat memberikan proteksi lebih pada infrastruktur siber dan akan menawarkan layanan untuk consumer security, seperti melindungi mobile phone.
"Maka dari itu kami akan terus berfokus untuk menyediakan layanan yang terbaik, sehingga layanan cyber security Indonesia dapat diekspor ke seluruh Asia,” kata Marco. Marco mengatakan, untuk meningkatkan postur keamanan siber dari klien kliennya, dan negara Indonesia, pihaknya bermitra dengan perusahaan perusahaan global, termasuk AT&T, AlienVault, Sentinel One, dan Fortinet, di Indonesia.
Tinggalkan Balasan